Berencana Menikahi Gadis Jawa Muslim, Ahok Mualaf?


Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dikabarkan akan menikahi seorang Polwan cantik bernama Puput Nastiti Devi. Polwan cantik itu gadis muslim berdarah Jawa, tepatnya berasal dari Nganjuk Jawa Timur. Sebuah rumor mengatakan Ahok kemungkinan telah atau akan menjadi mualaf atau menjadi muslim.

ahok3

 

Sumber terpercaya di Polda Metro Jaya mengatakan dirinya senang mendengar kabar Ahok akan menikahi Puput. Namun mengenai urusan agama merupakan urusan yang sangat privat, pribadi, ia tidak mau terlibat lebih dalam.

Ia sebelumnya mengatakan teman-teman Puput menyambut senang kabar rencana pernikahan Ahok-Puput.

“Saya setuju (Ahok-Puput menikah). Ahok itu kan ganteng. Ahok itu kan bukan narapidana berat, bukan narkoba, bukan korupsi. Dia kan hanya (korban) fitnah aja,” katanya.

Ia mengatakan Ahok dan Puput akan menikah di Bali, Januari 2019.

“Teman satu letingan (angkatan) -nya bilang (Puput dan Ahok) nikahnya di Bali nanti. Sudah disebar sama letingannya dia (Puput). Sudah menyebar kabar itu (Ahok dan Puput akan menikah). Mereka akan menikah di Bali tahun depan, Januari nanti,” katanya.

Ia juga mengatakan Puput Nastiti Devi sudah mengurus surat nikah untuk rencana pernikahannya dengan Ahok.

“Dia (Puput) sudah mengurus surat nikahnya,” katanya.

Kabar rencana pernikahan Ahok-Puput sudah beredar luas di lingkungan Polda Metro Jaya, kata sumber tersebut. Teman seangkatan Puput, katanya, sudah menyebar kabar rencana pernikahan Ahok-Puput.

Seperti diketahui, Ahok saat ini sedang menjalani hukuman atas kasus penodaan agama di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Masa hukuman itu akan berakhir pada Januari 2019. Sesuai jadwal kalau tak ada aral melintang, Ahok bebas pada Januari 2019.

Teguh Samudera pengacara Ahok mengatakan kliennya itu belum pernah menceritakan sosok perempuan polisi yang sedang ramai dibicarakan.

“Selasa kemarin saya dan dia (Ahok) ngomong biasa tentang perkembangan dia di dalam. Kemudian dia cerita, ‘Sekarang kan lajang, jadi wajar saja seperti manusia biasa, seperti Pak Teguh juga’. Kalau kawin lagi ya wajar kawin,” kata Teguh saat dihubungi Tagar, Jumat (7/9).

Ia mengatakan banyak tokoh mengunjungi Ahok di Mako Brimob, beberapa di antara mereka menjodohkan Ahok dengan gadis berbeda-beda.

“Banyak tokoh datang ke sana ingin menjodohkan Pak Ahok dengan gadis-gadis lain. Dalam pertemuan kami itu, dia (Ahok) tidak sebutkan Polwannya itu perempuannya itu (Bripda Puput),” ujarnya.

Siapa Puput

Fakta tentang Puput Nastiti Devi calon istri Ahok, di antaranya Bripda Puput Nastiti Devi pernah bertugas di Direktorat Objek Vital Polda Metro Jaya. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membenarkan soal nama Bripda Puput pernah bertugas di Polda Metro Jaya. Kini Puput bertugas di Detasemen Pelayanan Markas (Yanma) Mabes Polri.

Bripda Puput merupakan alumni SMA Negeri 88 Jakarta tahun 2015. Perbedaan usia Ahok dengan Bripda PND adalah 31 tahun.

Sebelumnya, mantan tim sukses Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilgub DKI Jakarta, Ruhut Sitompul mengungkapkan Ahok akan melepas kesendiriannya dengan menikahi seorang Polwan pada Januari 2019. Polwan tersebut merupakan eks ajudan mantan istri Ahok, Veronica Tan.

“Kita tahu kabar itu waktu tim jubir ngumpul Minggu lalu. Si Pras (Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi) kasih tahu kalau Ahok akan menikah dengan Polwan, Januari mendatang,” ujar Ruhut, Rabu (5/9).

Ruhut menuturkan, Polwan ini merupakan mantan ajudan Veronica Tan saat Ahok masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Bahkan, kata Ruhut, Pras juga menunjukkan foto calon istri Ahok tersebut.

Belakangan ini kabar mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Polwan yang dulu pernah menjadi ajudan Veronica Tan menjadi topik pembicaraan hangat di tengah masyarakat. Dari berita beredar, sosok calon Ahok tersebut berpangkat Bripda berinisial PND.

Memang sejak awal kabar itu beredar, politikus PDIP yang juga Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi membenarkan sosok Polwan itu berisial P. Inisial P ini merujuk pada salah satu Polwan bernama Puput Nastiti Devi berpangkat Bripda.

Menurut Pras, Puput adalah orang yang sering mengantarkan makanan kepada Ahok di Mako Brimob. Ketika itu Ahok dan Veronica masih berstatus suami istri. Menurut Pras, sosok yang menjodohkan Ahok dengan Puput adalah Djarot Saiful Hidayat.

LOGO OMBHEN ( 2 x 1 )

Susunan Kabinet Kerja Jokowi – JK


kerja

Susunan Kabinet Kerja Jokowi-JK:

1. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno
2. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago
3. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman: Indroyono Soesilo
4. Menteri Perhubungan: Ignasius Jonan
5. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti
6. Menteri Pariwisata: Arief Yahya
7. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Sudirman Said
8. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan: Tedjo Edy Purdjianto
9. Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo
10. Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Priansari Marsudi
11. Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu
12. Menteri Hukum dan HAM: Yasonna H Laoly
13. Menteri Komunikasi dan Informatika: Rudiantara
14. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara: Yuddy Chrisnandi
15. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Sofyan Djalil
16. Menteri Keuangan: Bambang Brodjonegoro
17. Menteri Badan Usaha Milik Negara: Rini M Soemarno
18. Menteri Koperasi dan UKM: Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga
19. Menteri Perindustrian: Saleh Husin
20. Menteri Perdagangan: Rachmat Gobel
21. Menteri Pertanian: Amran Sulaiman
22. Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri
23. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono
24. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya
25. Menteri Agraria dan Tata Ruang: Ferry Mursyidan Baldan
26. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani
27. Menteri Agama: Lukman Hakim Saifuddin
28. Menteri Kesehatan: Nila F Moeloek
29. Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa
30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yohana Yambise
31. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah: Anies Baswedan
32. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi: M Nasir
33. Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi
34. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi: Marwan Jafar

Fraksi PDI Perjuangan Kecewa dengan Kabinet Jokowi


Setelah pelantikan Anggota Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi – JK, banyak anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan merasa kecewa dengan keputusan Presiden Joko Widodo terkait proporsi menteri. Mereka merasa tidak puas karena PDI hanya dijatah empat kursi menteri.

pdi

Kuota untuk PDIP sama dengan jumlah menteri untuk kader-kader Partai Kebangkitan Bangsa. “Kami sebagai teman-teman PDIP barangkali kecewa,” ujar Ketua Fraksi PDIP Ahmad Basarah .

Padahal partai berlambang banteng moncong putih itu menguasai parlemen dengan 109 kursi, sementara PKB hanya memiliki kekuatan 47 kursi.

Hal senada disampaikan Ketua DPD PDIP Jawa Barat TB Hasanuddin. Menurut Hasanuddin, kader arus bawah tidak puas dengan komposisi yang tidak proporsional tersebut. Mereka merasa berhak mendapat jumlah yang lebih banyak dibanding partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu.

“Masukan dari daerah-daerah. Mereka tidak puas dengan komposisi yang seperti itu. Maunya proporsional. Saya jujur ya, apa yang saya sampaikan berdasarkan masukan-masukan sejak kemarin sampai lima menit yang lalu dari seluruh kader di Indonesia,” dia mengungkapkan.

Kendati demikian, Ahmad Basarah mengatakan kader PDIP sadar bahwa Jokowi telah berjanji untuk memberikan tempat lebih banyak untuk kalangan profesional yang kompeten dan berintegritas untuk duduk di Kabinet Kerja.

Basarah juga menegaskan, meski kecewa kader PDIP tetap menghormati hak prerogatif yang dimiliki Jokowi dalam membentuk kabinet. “Para kader PDIP adalah orang yang memiliki jiwa kenegarawanan mengikhlaskan diri kepada Presiden Indonesia untuk memberikan kesempatan kepada kader bangsa di luar kader PDIP untuk menjadi anggota kabinet,” jelas Basarah.

Keempat menteri yang berasal dari fraksi PDIP adalah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, dan Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga.

Di Kabinet Kerja, PKB memiliki empat kader, yakni Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Djafar.

Sementara Partai NasDem memiliki tiga kader di Kabinet Kerja. Mereka adalah Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan yang juga mantan KSAL, Tedjo Edhy Purdijatno.

Bila Makam Nabi Dibongkar, Apakah Muslim Indonesia Bangkit ?


Sekarang beredar dokumen berupa proposal pembongkaran makam Rasulullah SAW di Madinah, kembali menyentak sisi keagamaan kita. Benarkah rencana itu ada?

mmmm

Saat ini beredar proposal setebal 61 halaman tentang pembongkaran makam dan pemindahan sisa jenazah Rasulullah oleh pemerintah Arab Saudi. Sebenarnya isu itu isu lama. Sebelum kembali heboh saat ini, tahun lalu isu itu juga menimbulkan gonjang-ganjing di dunia Islam.

Saat itu, selain menyoal penghilangan satu persatu peninggalan Rasulullah –rumah Nabi, rumah Khadijah, rumah Fatimah dst, bahkan timbul kritik atas penataan Mekkah yang dilakukan pemerintah Saudi.

Direktur Islamic Heritage Research Foundation, memperingatkan niat pembongkaran makam Rasulullah tersebut. Kepada koran The Independent, Al-Alawi menyatakan kekecewaannya. “Orang-orang ingin mengunjungi ruang tempat keluarga Rasulullah pernah tinggal, kini semua itu akan dihancurkan karena pemerintah Arab Saudi menganggapnya sirik dan praktik penyembahan berhala.

Surat kabar Timur Tengah, worldbulletin, mengritik pembangunan Mekkah ala Dinasti Saudi. “Atas nama haji” Kota suci itu sekarang sesak dengan gedung pencakar langit, pusat perbelanjaan dan hotel mewah.” Yang membuat Muslim dunia terperanjat, warisan arkeologi bangsa Arab sendiri diinjak-injak di atas nama konstruksi modern dan ajaran Wahabi yang memandang peninggalan itu membawa sirik.

“Tidak seorang pun punya nyali untuk berdiri dan mengutuk vandalisme budaya ini, umat islam sudah kehilangan 400-500 situs, asal tahu saja, hanya untuk membangun Hotel Clock Tower yang sudah berdiri saat ini, pemerintah saudi mendinamit seluruh gunung dan Benteng Ayjad peninggalan era Ottoman yang terletak di atasnya. Di ujung lain Komplek Masjidil Haram, rumah istri pertama Nabi, Khadijah, kini telah berubah menjadi blok toilet.

Wajar bila tahun lalu, dari Indonesia sendiri muncul buku yang mengkritik pembangunan Mekkah yang nyaris tanpa arah. “Ketika Mekkah Menjadi Seperti Las Vegas,” adalah judul buku laris karangan Mirza Tirta Kusuma itu.

Persoalannya, akankah rencana pembongkaran makam Nabi itu menyulut solidaritas dan ghirah (semangat relijius) Muslim Indonesia? Pasalnya, ketika rencana itu pertama kali muncul di awal abad 20 lalu, respons perkara itu di Indonesia adalah terbentuknya Nahdlatul Ulama (NU).

Awalnya, para ulama Indonesia yang keberatan dengan rencana pembongkaran itu membentuk Komite Hijaz. Komite itu mengemban misi penyelamatan makam Rasulullah dari upaya penghancuran oleh pemerintah Arab Saudi. Pemerintah Saudi yang memeluk faham Wahabi terkenal sangat membenci ziarah kubur, bahkan menyamakannya dengan perbuatan khurafat yang mendekati sirik. Rencana itu membuat gelisah para kyai dan ulama Indonesia, Jawa khususnya.

Pada 1924-1925 itu Arab Saudi baru saja berdiri dengan bantuan Inggris. Prosesnya nyaris seperti tergambar dalam film ‘Lawrence of Arabia’ yang dibintangi Peter O’Toole. Negeri itu dipimpin Ibnu Saud, yang sejak zaman kakeknya sudah berhubungan dan beraliansi erat dengan Muhammad bin Abdul Wahab, pendiri faham Wahabi. Sejak menguasai tanah haram, ruang gerak untuk mengerjakan ajaran faham 4 mazhab yang pernah berjalan damai di masjid Haram dan Masjid Nabawi, terganggu. Semasa itulah terjadi eksodus para ulama dari seluruh dunia keluar Saudi. Mereka kembali ke negara asal masing-masing, termasuk para pelajar Indonesia yang tengah menuntut ilmu di tanah Hijaz.

Komite Hijaz pun mengirimkan utusan untuk menemui Raja Ibnu Saud. Utusan itulah yang kemudian dikenal sebagai Komite Hijaz, dipimpin KH Abdul Wahab Chasbullah.

Persoalannya, karena untuk pengiriman itu dibutuhkan organisasi formal, sementara Indonesia sendiri masih dalam penjajahan Belanda, didirikanlah Nahdlatul Ulama pada 1926. NU-lah kemudian yang secara formal mengirimkan delegasi menemui Raja Ibnu Saud.

Ada lima permohonan Komite Hijaz, salah satunya untuk pembatalan pembongkaran makam Nabi tersebut. Kita tahu, Komite itu sukses terutama pada tujuan pendiriannya yang utama.

Kini, perlukah umat Muslim Indonesia kembali membentuk ‘Komite Hijaz’ untuk mendatangi Raja Arab Saudi?

Jokowi dan JK Sengaja Melempar Isu Kenaikan BBM


Analis politik mengungkapkan bahwa Jokowi-JK diuntungkan dengan melempar wacana kenaikan BBM dari sekarang.

JK
“Jokowi-JK pintar memanfaatkan RAPBN 2015 yang disusun oleh SBY-Boediono untuk menaikkan isu betapa kritisnya BBM sekarang. Jadi, nanti kalaupun mereka memerintah, masyarakat menjadi seolah-olah tidak terlalu kaget (dengan BBM dinaikan),”

Menurut analisa pakar politik, beberapa penyebab keuntungan Jokowi-JK melempar wacana kenaikan BBM dari sekarang ke publik adalah, Jokowi-JK ingin mengingatkan jika pemerintahannya tak mempunyai pilihan untuk tidak menaikan harga BBM.

“Karena isu kenaikan BBM sudah muncul dua bulan sebelum mereka dilantik, sedikit banyak terkesan bahwa isu ini menjadi warisan dari masa lalu (pemerintahan SBY-Boediono),”

Selama kontroversi ini muncul, juga ada anggapan seolah-olah kemarahan masyarakat sudah dicicil atau diangsur. “Jadi seperti ada penyiapan psikologis sebelum BBM benar-benar dinaikkan, baru kemudian beberapa waktu setelah Jokowi-JK memerintah saya tidak tahu kapan pastinya, baru akan ada kenaikan BBM,”

Dengan sudah bisa diperhitungkan ketika BBM naik, secara psikologis masyarakat sudah merasa siap karena isu atau kontroversinya sudah muncul sejak sekarang.

Islam Di Negara Malaysia Semakin Konservatif


Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad semakin yakin bahwa kondisi Islam di Malaysia kini seperti terkepung dan bakal kehilangan dominansi dalam perpolitikan.

news-graphics-2007-_644322a

Kini agama Islam menjadi sumber perpecahan di dalam negeri Malaysia, karena perkembangan Islam kolot, konservatif, semakin menyeruak belakangan ini. Kelompok Islam konservatif makin vokal. Mereka menuduh kaum non-Muslim dan Islam moderat menyerang dominansi Islam di Malaysia dan orang Melayu secara umum.

Adanya pelarangan penggunaan asma Allah di kalangan Kristen Semenanjung Malaysia telah memicu kontroversi. Karena Kitab Injil yang beredar di Malaysia sejak zaman kolonial banyak yang diimpor dari Hindia Belanda, yang juga menggunakan kata Allah untuk menyebut Tuhan.

Sementara di Sabah dan Serawak, di Pulau Kalimantan, penyebutan asma Allah bagi umat Kristen sama sekali tak dilarang.

Sejak tahun 1970an, kelompok-kelompok Islam mulai bersikap konservatif terhadap masalah-masalah hak-hak asasi, hak-hak perempuan dan homoseksualitas, serta hubungan dengan kelompok-kelompok non-Muslim.

Yang monumental adalah ketika Anwar Ibrahim muda membentuk Angkatan Belia Islam Malaysia atau Abim pada 1971, yang makin mendorong Islamisasi kehidupan masyarakat termasuk sistem hukum dan finansial

Sekarang, beberapa kelompok Islam menjadi lebi vokal dan politis. Ada yang intens menyerang politikus oposisi; ada pula kelompok Perkasa yang anggotanya juga anggota partai PM Najib Razak, Umno.

Salah satu kelompok menyebut diri sebagai lembaga swadaya masyarakat “Dewan Islam” yang muncul pada tahun ini, baru-baru ini menyembelih dua ekor ayam sebagai protes terhadap video satire yang menyasar tokoh oposisi Teresa Kok. Ini sebuah langkah yang bisa memicu kekerasan.

Mereka menuduh Teresa sebagai anti-Melayu dan anti-Muslim. Teresa dianggap meledek para pemimpin keturunan Melayu yang tak becus mengurus inflasi dan menampilkan kharakter mirip isteri politikus top Malaysia.

Protes satire atau protes terang-terangan mulai merebak setelah digelar pilihan raya umum Malaysia 2008, saat pemilih Malaysia makin nyata pengkubuannya antara koalisi Barisan Nasional pimpinan Umno dan oposisi Pakatan Rakyat pimpinan Parti Keadilan (Anwar Ibrahim)

Karena partai berbasis ras makin tak laku, dan partai-partai politik kian berbasis multirasial dalam ideologinya, kelompok Islam mengisi jurang pemisah radikal ini yang selama ini memang lowong.

Di Malaysia kini ada kecederungan segala sesuatu dibungkus dalam format agama, baik dalam acara-acara televisi maupun perayaan nasional dan itu menjadi kacamata baca yang memengaruhi cara pandang banyak orang.

LSM Dewan Islam mengklaim terdiri dari 30 LSM yang punya anggota 500.000 orang. Ada lagi Ikatan Muslimin Malaysia (Isma) yang kepincut dengan ideologi gerakan Ikhwanul Muslimin Mesir. Anggota Isma bisa berasal dari kalangan pegawai negeri hingga profesional. Isma mungkin merasakan umat Islam kini terkepung.

Seorang analis politik Islam Malaysia, Wan Saiful, mengatakan, Isma kini makin vocal karena Islam kini seperti dikepung. “Saya tidak meragukan ketulusan mereka beragama. Tapi mereka menempuh jalan yang salah.

Banyak aktivis Abim (yang didirikan Anwar Ibrahim) kini bergabung dengan Parti Islam SeMalaysia (PAS) dan berkoalisi dengan Parti Keadilan (pimpinan Anwar) membentuk koalisi Pakatan Rakyat. Abim maupun PAS termasuk kategori Islam moderat, dibanding kelompok-kelompok Islam lain.

Banyak yang bilang kelompok-kelompok Islam ini merupakan langkah kebablasan Umno. Mereka menjadi semacam “subkontraktor” yang melakukan pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan Umno.

Namun pendapat semacam ini ditampik oleh Wan Saiful. Keanggotaan Isma dan Perkasa mungkin tumpang tindih dengan keanggotaan di Umno dan PAS. Isma dan PAS melihat diri mereka bukan meladeni kepentingan partai mana pun. Mereka malah melihat partai politik sebagai kendaraan yang bisa dipakai untuk menyusupkan barang bernama ideologi Islam yang mereka usung.

Ada yang bilang kelompok-kelompok Islam ini lebih banyak berisiknya daripada substansinya. Terbukti dua pemimpin Perkasa tak terpilih dalam Pilihah Raya Umum 2013.

Cap ultra-konservatisme sudah mengalir pada arus utama Islam di Malaysia, dan mereka mendengarkan nasihat Mahathir: “Islam akan akan kehilangan dominasinya jika orang Melayu kehilangan pengaruh politiknya”.

BABAK BARU PERTARUNGAN SBY & ANAS


Muhammad Nazaruddin tiba ke tanah air, membuka episode baru ;pertarungan’ SBY (Ketua Dewan Pembina Demokrat) dengan Anas Urbaningrum (Ketua Umum DPP Demokrat). Sejak terpilihnya Anas sebagai Ketua Umum beberapa waktu lalu, sebenarnya aroma perang dingin menyeruak di antara mereka.

Celah-celah ketidaksinkronan sangat mudah diraba. Anas banyak dikabarkan sedemikian kuat membangun jaringan ke akar dewan pimpinan cabang (DPC) di lingkungan partainya untuk eksistensi pribadinya. Isupun bergulir, Anas juga berusaha mendominasi lembaga partai melaui jaringan alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Faktual atau tidak, hal tersebut tentunya membuat SBY tidak nyaman.

Ayunan langkah tidak sejalan semakin dipertontonkan Anas (baca: DPP) dalam menangani kasus Muhammad Nazaruddin. Pergulatanan Dewan Pembina dan DPP sedemikian mencolok di mata publik. Apa yang diminta Ketua Dewan Pembina sering dimentahkan saja oleh DPP. Misalnya saja SBY meminta agar Nazaruddin dijemput saat melarikan diri ke Singapura, direaksi sangat lambat oleh DPP bahkan jelas-jelas dikatakan tidak ada yang namanya tim penjemput melainkan hanya tim komunikasi.

Akibat Ketua Umum DPP PD yang setengah hati menangani Nazar, membuat partai pemenang pemilu ini semakin tercabik-cabik. Dari tempat pelariannya, Nazar melempar berbagai tudingan ke koleganya dengan tuduhan dugaan korupsi, suap, intervensi maupun money politik. Bahkan borok pengurus partai yang disampaikan Nazar semakin menyayat hati rakyat. Ulah Nazar membuat kepercayaan publik terhadap PD merosot dan tentu saja wibawa Ketua Dewan Pembina sering dijadikan bahan olok-olok.

Melalui otoritasnya, SBY berusaha sekuat tenaga menggerakkan semua elemen dan akhirnya tertangkaplah Nazar Di Kolumbia. Kenapa SBY ngotot Nazar ditangkap? Tindakan tersebut tidak semata-mata untuk membuka kebenaran di Indonesia, tetapi yang lebih substansi bagi SBY, bagaimana agar Ketua DPP dan jajarannya bisa kembali dalam kendali Ketua Dewan Pembina. Untuk penanganan kasus-kasus lain, SBY tidak seserius ini menggerakkan lembaga-lembaga terkait.

Berbagai cara halus sepertinya sudah dilakukan SBY terhadap DPP. Mengumpulkan pengurus di Cikeas, memberi wejangan dan lainnya, namun hasilnya tak ada. Beberapa lalu saat para pengurus dikumpulkan di Cikeas agar tidak saling serang, bukannya kata siap yang didapat tetapi justru kubu-kubuan makin menjadi. Akhirnya sesama kader sibuk pro kontra tentang isu Mr. A yang dilempar Ramadhan Pohan. Saat Rakornas pun juga demikian. SBY meminta agar kader-kader bermasalah segera hengkang atau ditertibkan. Ternyata hingga hari ini tidak ada aksi nyata yang dilakukan Ketua Umum terhadap jajaran DPP yang dianggap bermasalah. Melihat ketidaksungguhan DPP mereaksi harapan SBY selaku Ketua Dewan Pembina, maka saya berpikiran bahwa ke depannya, Anas akan dilengserkan dari ketua umum partai.

Melalui tangan dinginnya, SBY akan menangani Anas dengan bersandar pada supremasi hukum. Memakai asumsi bukti-bukti yang dimiliki Nazarudin, cepat atau lambat akan mengarahkan Anas ke kursi pesakitan. Bila Nazar mampu menggiring Anas ke status tersangka, maka dengan alasan tuntutan demokrasi yang sehat, mau tidak mau Anas mesti mundur atau non aktif sebagai Ketua Umum.

Persoalannya apakah Anas akan diam saja? Tentu tidak. Walaupun ia relatif muda, tetapi mempunyai jiwa militansi yang luar biasa. Indikatornya jelas terlihat pada saat pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat. Sebagai sosok yang tidak ‘diharapkan’ oleh SBY, ternyata ia menang telak. Untuk kasus ini, Anas menunjukkkan sebagai sosok ulung bahkan kalau di zaman babad ia termasuk yang sakti mandraguna. Namun dalam hal lain, Anas kalah tuwo dibanding SBY

Apabila dalam perlawanannya Anas mampu ‘mengiggit’ kerabat dekat istana, cerita bisa berbelok. Pada titik ini Anas akan terbebas dari belitan politik yang mematikan dan bisa muncul kompromi-kompromi baru. Apakah hal tersebut mungkin? Jawabannya kecil sekali. Sigapnya KPK berserta koleganya, menujukkan bahwa SBY dan kerabatnya akan dibentengi secara luar biasa oleh berbagai pihak sehingga sulit tersentuh. Lihat saja, Nazaruddin sebelumnya melempar tuduhan adanya gelontoran uang ke Eddy Bhaskoro (Ibas, putra SBY), kemudian mencabut pernyataannya dan tegas dikatakan Ibas tidak terlibat. Hal ini menunjukkan, kemungkinan sudah terjadi konspirasi.

Yang terbaru adalah statemen KPK bahwa KPK tidak segan-segan akan memproses Anas apabila ada dua alat bukti yang cukup. Petinggi KPK, kebiasaannya memberi pernyataan yang tidak temperamental. Namun sejak Nazar ditangkap, KPK seolah begitu sigap siap membidik Anas. Posisi Anas memang dilematis. Di internal PD yang berkaitan dengan publik masih carut marut. Kebohongan publik yang dilakukan TPF bahwa Nazar tidak terlibat suap belum clear. Kebohongan publik oleh elit PD bahwa Nazar sakit dan turun berat badannya 18 kg juga masih mengganjal. Kelambatan DPP PD memecat Nazar dari DPR membuahkan pil pahit karena Nazarlah satu-satunya anggota DPR yang terhormat yang buron dan diborgol. Di saat kredibilitas pengurusnya dipertanyakan, Anas akan sibuk mempertahankan diri dari serangan Nazaruddin.

Sementara itu posisi Ketua Dewan Pembina kembali diatas angin. Untuk memformat ulang kepengurusan DPP, SBY tidak perlu memakai tangan sendiri. Tangan-tangan hukum sudah siap bekerja. Pertarungan panjang ini juga tidak lepas akibat ulah tangan lainnya yaitu tangan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD yang berkirim surat ke ketua Dewan Pembina PD bahwa Nazar diduga menyuap sekjen MK. Surat Mahfud pun berfungsi seperti layaknya ‘Kuda Troya’ dan memang berhasil efektif. Sejak adanya surat Mahfud itulah prahara dan huru hara terjadi di PD. Kalau mencermati benang merah tersebut, terlihat jelas bahwa SBY memang benar-benar lihai di rimba persilatan politik.Ia dengan sangat hati-hati berusaha memposisikan dirinya sebagai sosok demokrat sejati, sehingga lawan-lawan politiknya tetap akan ’dihajar’ dalam koridor demokrasi.

Bila kehadiran Nazar di tanah air, membuat sosok Anas menjadi mati langkah, maka selanjutnya SBY sebagai Ketua Dewan Pembina PD tinggal menempatkan sosok yang pangerten terhadap kemauan founding fathers PD di posisi Ketum dan pengurus DPP lainnya. Sosok tersebut pastinya sudah ada dan tinggal meng- on- kan saja. Kalau ini sudah terwujud, tinggal mengembalikan kepercayaan publik kepada Partai Demokrat. Saya yakin SBY akan berhasil menaikkan lagi rating PD, karena memang ahli dibidang mengembalikan kepercayaan publik apalagi ia paham betul psikologi bangsa ini.

AKHIR HAYAT KOLONEL MUAMMAR KHADAFI


Kolonel Muammar Khadafi, pemimpin Libia yang digulingkan, tewas dengan luka tembak di kepala dan kakinya. Sebuah video saat Khadafi terluka ditayangkan Al Jazeera. Khadafi dengan berlumuran darah di wajah terlihat masih hidup. Tubuhnya yang sudah lemah diseret sejumlah tentara.


Khadafi sempat memohon kepada tentara revolusioner agar tidak ditembak. “Jangan tembak. Jangan tembak!”.

Khadafi yang terluka tampak bingung. Ia pun menanyakan ke tentara yang menawannya. “Apa yang sudah saya lakukan kepada kalian”.

Cuplikan video itu juga memperlihatkan Khadafi yang didorong ke sebuah mobil. Dan seseorang menghantamkan sebuah pistol ke kepala Khadafi, Jumat (21/10).

Sementara itu, video yang lain menunjukkan tubuhnya yang berlumuran darah diseret melalui jalan-jalan kota kelahirannya, Sirte. Khadafi tampak bertelanjang dada.

Konfirmasi kematian Khadafi ini memicu puluhan ribu warga turun ke jalan untuk merayakannya. Tembakan perayaan terdengar di ibukota, Tripoli dan mobil-mobil membunyikan klaksonnya. Sejumlah warga yang berkumpul saling memeluk satu sama lain.

Seperti diketahui, pria yang memerintah Libia selama empat dekade ini ditangkap dari tempat persembunyiannya di selokan. Berbagai media massa internasional, Kamis (20/10), melaporkan Khadafi tewas tertembak saat pasukan pemberontak menyerang lokasi persembunyiannya di Sirte.

Kepala dan kakinya diberondong peluru oleh pasukan Dewan Transisi Nasional (NTC). Pada saat kejadian ia tengah berusaha mengamankan diri dari serangan udara pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).(Dailymail/MEL)

MISTERI KEMATIAN HITLER


TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Kontroversi kematian diktator Jerman, Adolf Hitler, kembali menguak.

Gerrard Williams mengungkap fakta baru tentang kematian tokoh Nazi itu, seperti yang tertulis dalam buku “Grey Wolf: The Escape of Adolf Hitler”
Hitler diketahui bunuh diri di bunker bawah tanah rumahnya di Berlin bersama wanita simpanan yang akhirnya dia nikahi, Eva Braun, pada 30 April 1945. Aksi bunuh diri itu dilakukan Hitler setelah Jerman kalah dalam Perang Dunia II.
Namun, Williams merilis sejarah baru mengenai kisah akhir hidup salah satu pemimpin dunia paling berpengaruh itu.
“Adolf Hitler tidak bunuh diri di Berlin tahun 1945. Tetapi dia sempat tinggal di Argentina dan meninggal pada tahun 1962,” tulis Williams di buku tersebut, seperti dilansir The Sun.
Para penulis mengaku menemukan bukti yang menunjukkan Hitler dan Eva Braun diterbangkan dari Jerman secara diam-diam dan dibawa ke sebuah negara di Amerika Selatan, yang kemudian diketahui adalah Argentina.
“Tidak ada bukti forensik kematiannya dan Eva Braun. Dari cerita saksi mata tentang kelangsungan hidup mereka diketahui Hitler dan Eva terpaksa berada di Argentina,” demikian tulisan buku tersebut.
Di buku tersebut juga disebutkan intelijen AS menjadi tokoh di balik upaya Hitler melarikan diri.
Buku ini menyebutkan bagian tengkorak Hitler yang ditemukan oleh pihak Rusia sebenarnya adalah tengkorak dari seorang wanita.

Moratorium CPNS


Kementerian Dalam Negeri melalui Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan, surat keputusan bersama tiga menteri terkait penghentian sementara atau moratorium rekrutmen pegawai negeri sipil segera diterbitkan.

“Insya Alah moratorium ini akan segera kami umumkan, kami akan mengeluarkan SKB tiga menteri, Menteri Dalam Negeri, Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi dan Menteri Keuangan, minggu-minggu depan ini,” katanya seusai pidato pengantar nota keuangan pemerintah di depan Sidang Paripurna DPR, di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa.

Menurut dia, moratorium akan diberlakukan selama 12 bulan ke depan. Namun demikian, moratorium tersebut juga akan memuat pengecualian-pengecualian yang sangat terbatas.

Misalnya, menurut dia, wajib belajar untuk ikatan dinas seperti Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN).

“Itu tidak mungkin tidak diangkat, karena itu sudah diatur sedemikian rupa sehingga begitu ia tamat ia harus diangkat menjadi PNS kan,” katanya.

Sementara itu, rencana moratorium penerimaan CPNS didasari banyak alasan diantaranya karena komposisi dan distribusi pegawai yang tidak proporsional dan penempatan PNS yang tidak sesuai kompetensi.

Jumlah PNS pada 2003 sekitar 3,7 juta dan meningkat menjadi 4,7 juta pada 2011.

Meskipun persentase jumlah PNS terhadap jumlah penduduk masih sekitar 1,98 persen atau di level yang moderat, tetapi dari sisi komposisi, distribusi, dan kompetensi masih bermasalah.

Selain itu, masalah lainnya yakni belanja pegawai dalam APBD di atas 40 persen di 396 kabupaten/kota.